Langsung ke konten utama

Mengenal Instrumen Derivatif Waran

 

Oleh: Cepy Suherman

Apakah kamu pernah mendengar istilah Waran? Bagi investor yang sudah cukup lama berkecimpung di pasar modal, pasti sudah tidak asing lagi dengan instrumen derivatif yang satu ini. Banyak orang (terutama yang memahami betul investasi waran) memanfaatkan waran untuk menghasilkan keuntungan hingga berkali-kali lipat dibanding investasi saham.

Apa Itu Waran?

Waran (warrant) merupakan salah satu instrumen derivatif di pasar finansial. Ia merupakan instrumen yang memberikan hak untuk memesan, baik membeli atau menjual suatu aset yang menjadi underlying asset (misalnya saham, obligasi, dan lain-lain) yang diterbitkan oleh emiten pada waktu dan periode tertentu, dengan harga tertentu, dan dalam jumlah tertentu yang telah ditentukan.

uploads-ssl.webflow.com

Waran awalnya diterbitkan oleh institusi keuangan seperti bank, lembaga pemerintah, dan institusi lain yang bukan merupakan emiten saham, atau bukan perusahaan publik. Namun pada perkembangannya, banyak perusahaan publik yang juga menerbitkan waran.

Waran saham adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli lembar saham pada harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya, dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan penerbit waran. Harga eksekusi dapat diartikan sebagai sebuah harga yang ditentukan oleh emiten (perusahaan pemilik saham) di masa depan.

Waran umumnya dikeluarkan saat emiten melakukan IPO (initial public offering) atau mengeluarkan right issue. Hal ini bertujuan agar trader atau investor mau membeli sahamnya maupun menebus right issue-nya. Dengan kata lain, waran dianggap sebagai pemanis dalam penerbitan saham baru. Perusahaan berharap dengan memberikan waran secara gratis, investor akan melaksanakan waran pada periode yang telah ditentukan, sehingga dapat meningkatkan penjualan saham baru, dan dapat meningkatkan pendapatan dana dari hasil penjualan saham tersebut.

clickipo.com

Penerbitan waran sendiri bagi emiten sebenarnya tidak memberikan dampak keuntungan langsung secara finansial. Dampak positifnya yaitu saham perusahaan akan semakin diminati investor. Tidak banyak perusahaan yang menerbitkan waran, karena waran biasanya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang saham publiknya sedikit dan kurang likuid.

 

Karakteristik Waran

Sebagai produk derivatif, waran memiliki karakteristik yang berbeda dengan saham. Perbedaan dari kedua instrumen tersebut bisa dilihat dari segi hak kepemilikan, jatuh tempo, penulisan kode saham, dan kewajiban pemberian.

theinvestorsbook.com

Berdasarkan hak kepemilikan, investor yang berinvestasi pada waran tidak menjadi bagian dari pemilik perusahaan sehingga tidak memiliki hak suara dalam RUPS dan tidak berhak mendapatkan dividen. Hal ini tentu berbeda dengan kepemilikan investor pada instrumen saham, yang memberikan kewenangan untuk menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan dan berhak atas dividen perusahaan.

Kemudian dari sisi jangka waktu pemberlakuan, waran memiliki tanggal jatuh tempo atau masa berlaku 6 bulan hingga 5 tahun. Bila waran tidak ditebus (dengan saham biasa), waran yang dimiliki bisa hangus atau tidak berlaku. Sementara itu saham tidak memiliki masa berlaku atau jatuh tempo. Perbedaan lainnya adalah saham memiliki kode dalam bentuk empat huruf kapital, sedangkan waran memiliki kode empat huruf kapital yang sama dengan saham induk, dan diikuti huruf “W” di belakang saham induk, misalnya ”CMNP-W”.

IPOT

Dari sisi kewajiban pemberian, waran tidak diwajibkan untuk diterbitkan bagi tiap perusahaan yang melantai pada bursa efek. Selain itu, faktor penyebab mengapa tidak semua perusahaan mampu menerbitkan waran adalah karena beberapa kriterianya yang mungkin sulit dipenuhi oleh beberapa perusahaan. Sementara itu saham wajib diberikan kepada para pemegang saham.

 

Keuntungan Waran Saham

Memiliki waran saham bisa mendatangkan keuntungan bagi investor. Berikut di antaranya.

Bisa Dikonversi Menjadi Saham

Waran dapat ditebus menjadi saham perusahaan. Hal ini bisa dilakukan jika investor menebus waran sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Ketika waran dikonversi menjadi saham, akan terjadi beberapa perubahan antara lain jumlah saham beredar bertambah, dividen per saham akan menurun, price-earning ratio (PER) meningkat, dan modal perusahaan bertambah.

study.com

Bisa Dijual di Pasar Reguler

Waran dapat diperjualbelikan di pasar reguler atau sekunder secara terpisah dengan saham utamanya. Pemegang waran bisa memperoleh keuntungan melalui capital gain, yang diperoleh dari selisih harga jual yang lebih tinggi daripada harga beli waran.

Bisa Membeli Saham di Harga Murah

Dengan memiliki waran, investor berpeluang untuk bisa membeli saham di harga murah. Artinya, investor bisa membeli saham baru perusahaan dengan harga pelaksanaan, jika ternyata harga saham sebenarnya lebih tinggi dari harga pelaksanaan. Berikut penjelasannya.

photos.demandstudios.com

Sebagai contoh harga saham PT. XYZ adalah Rp250 per lembar saham di tahun 2022. PT XYZ juga menerbitkan waran dengan nilai Rp30 per lembar, sedangkan harga eksekusinya Rp320 per lembar. Jika di masa depan harga saham PT XYZ menjadi Rp450 per lembar, maka para pemegang waran dapat menebusnya di angka Rp280 per lembar (Rp250 + Rp30).

Berpotensi Laba Berkali-kali Lipat

Meski bisa diperoleh secara gratis, bukan berarti waran ini tidak memiliki nilai ekonomis. Sebagai instrumen turunan dari saham induk, harga waran bisa terdongkrak jika harga saham induknya naik. Namun tidak seperti saham, kenaikan harga waran tidak dibatasi dengan ARA (auto reject atas) atau ARB (auto reject bawah), sehingga kenaikannnya bisa mencapai ribuan persen dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

www.mncsekuritas.id
 

Kerugian Waran Saham

Sama seperti instrumen investasi lainnya, waran pun memiliki potensi risiko. Ada beberapa kerugian yang mungkin timbul dari kepemilikan waran.

Tidak Mendapat Dividen dan Ikut Dalam RUPS

Pemegang waran (selama belum dikonversi menjadi saham) tidak memiliki hak suara di suatu perusahaan, sehingga tidak bisa mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dengan demikian, ia pun tidak berhak atas dividen saham.

Berpotensi Rugi Besar

Seperti telah dijelaskan bahwa waran menawarkan potensi keuntungan yang berkali-kali lipat, waran pun menyimpan risiko yang sangat besar. Kerugian dari waran akan timbul apabila harga waran turun di bawah harga beli. Risiko lainnya dapat terjadi apabila harga saham saat jatuh tempo turun hingga lebih rendah dibanding harga pelaksanaan waran.

slidetodoc.com

Sebagai contoh harga saham PT. XYZ adalah Rp250 per lembar saham di tahun 2022. PT XYZ juga menerbitkan waran dengan nilai Rp30 per lembar, sedangkan harga eksekusinya Rp320 per lembar. Jika di masa depan harga saham PT XYZ turun menjadi Rp200 per lembar, maka para pemegang waran akan mengalami kerugian sebesar Rp150 per lembar (320 + 30) – 200. Artinya jika investor ingin menebus saham dengan menggunakan waran, maka ia harus mengeluarkan dana sebesar Rp350 untuk memperoleh setiap lembar saham senilai Rp200.

Untuk meminimalisir kerugian, investor bisa saja mendiamkan warannya hingga hangus (kadaluarsa), sehingga ia hanya menderita kerugian sebesar waran yang sudah ia bayar (Rp30 per lembar). Ia kemudian dapat membeli saham di harga pasar (Rp200 per lembar).

Setelah membaca penjelasan tadi, dapat disimpulkan bahwa waran bisa dijadikan pilihan bagi kamu yang ingin menambah portofolio investasi. Namun berinvestasi pada waran memang membutuhkan wawasan yang sangat luas. Potensi keuntungan dan kerugian dari waran bisa sangat besar. Jadi, bagi kamu yang masih pemula di dunia pasar modal, disarankan untuk tidak langsung terjun berinvestasi waran, cobalah untuk terlebih dahulu berinvestasi saham.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom