Langsung ke konten utama

Postingan

Memahami IPO sebagai Exit Strategy Bagi Perusahaan

  Oleh: Cepy Suherman   Setiap pebisnis tentu menginginkan usaha mereka bisa terus maju dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang bekerja keras membangun usaha sepanjang karirnya, hingga kemudian mewariskannnya kepada anak cucu mereka. Perlu diingat, bahwa mengembangkan perusahaan atau bisnis merupakan tantangan yang panjang. Diperlukan visi jangka panjang untuk bisa meraih kesuksesan. Membangun perusahaan ibarat seperti berlari marathon. Butuh semangat dan daya juang tinggi, serta “napas” yang panjang. dutchuncles.in Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua orang yang mendirikan perusahaan mau menjalankan usaha mereka untuk selamanya. Ada saat di mana mereka akan menyerahkan/menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan kepada orang lain. Dengan kata lain, ketika perusahaan sudah mencapai level kesuksesan yang diinginkan, owner akan keluar dari bisnis tersebut untuk mengembangkan bisnis lain atau menikmati masa tua atau masa pensiun. Langkah s
Postingan terbaru

Sahammu Masuk Radar UMA (Unusual Market Activity)? Tetap Waspada!

  Oleh: Cepy Suherman Pernahkah kamu merasa bahwa sebuah saham memiliki pergerakan yang agak “liar” dan tidak wajar? Dalam waktu yang relatif singkat (umumnya beberapa hari), ia dapat mengalami peningkatan maupun penurunan secara tajam. Situasi seperti ini biasanya diiringi dengan adanya transaksi tinggi secara cepat dan besar.   Mengenal UMA (Unusual Market Activity) Dalam dunia pasar modal dikenal istilah Unusual Market Activity atau UMA , yaitu aktivitas perdagangan dan/atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada kurun waktu tertentu. Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai aktivitas yang tidak biasa tersebut dapat mengganggu terciptanya pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien. pbs.twimg.com Ciri saham yang ditandai telah mengalami aktivitas tidak biasa ini antara lain: ·          Harga saham terus melonjak naik dan beberapa kali menembus Auto Rejection Atas (ARA) . Kenaikan ini biasanya mencapai puluhan persen hingga ratusan persen, sehingga BEI mencurigai ad

Papan Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia

  Oleh: Cepy Suherman Terdapat lebih dari 820 saham tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari ukuran (size) perusahaan, jumlah pemegang saham, hingga jumlah saham yang ditawarkan kepada publik. Untuk memudahkan setiap pelaku pasar modal dalam menganalisis saham-saham yang tercatat di bursa, BEI kemudian mengelompokkan saham-saham tersebut ke dalam beberapa kelompok papan perdagangan (trading board) . Papan pencatatan atau papan perdagangan ini berfungsi untuk mengklasifikasi kondisi suatu perusahaan saat pertama kali melakukan pencatatan di bursa. IDX Channel Saat ini, papan pencatatan di BEI terdiri atas tiga papan pencatatan, di antaranya Papan Utama , Papan Pengembangan , dan Papan Akselerasi . Posisi sebuah emiten yang ada di papan tertentu bisa saja berubah sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan. Lalu di bagian akhir, akan dijelaskan pula mengenai papan pencatatan yang baru diluncurkan BEI yang seta

Mengenal Aturan Auto Rejection

Oleh: Cepy Suherman Saham dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang pergerakannya sangat fluktuatif. Namun tidak sedikit juga kita melihat saham yang harganya malah tidak bergerak sama sekali. Saham-saham seperti ini sering disebut juga dengan “saham zombie”. Naik-turunnya harga saham sebenarnya dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Artinya, pergerakan tersebut tergantung dari jumlah permintaan dan penawaran terhadap saham tersebut. Dalam kondisi ekstrem, saham dapat bergerak sangat volatile . Harga saham dapat melambung tinggi atau menurun secara drastis dan tidak wajar. images.squarespace-cdn.com Pada dasarnya, harga saham memang mudah bergerak naik turun. Ia bahkan bisa saja bergerak tidak terkendali di dalam satu hari perdagangan saham. Dan untuk melindungi investor dari fluktuasi harga saham yang terlalu tinggi, Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan batas maksimum kenaikan dan batas minimum penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan bursa. Aturan ini dikenal juga den

Trading Saham Menggunakan Bollinger Bands

  Oleh: Cepy Suherman Untuk bisa memaksimalkan keuntungan, banyak trader menerapkan strategi-strategi jitu dalam menganalisis pergerakan saham. Selain menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal, mereka juga seringkali menggunakan berbagai macam indikator, salah satunya yaitu Bollinger Bands . Apa itu Indikator Bollinger Bands? Bollinger Bands (Pita Bollinger) merupakan satu dari sekian banyak trading indicator yang sangat populer dan banyak digunakan para trader. Indikator ini diciptakan pada tahun 1980-an oleh seorang analis keuangan sekaligus technician trader asal Amerika Serikat bernama John Bollinger . Bollinger Bands banyak digunakan sebagai indikator teknikal untuk mengukur volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga dan potensi pembalikan trend (trend reversal) . www.inbizia.com Dikutip dari Investopedia , Bollinger Bands juga dianggap sebagai indikator yang dapat menghasilkan sinyal oversold dan overbought . Oversold merupakan kondisi di mana suat