Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Ekonomi

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom

Apakah Utang Luar Negeri Indonesia Sudah Mengkhawatirkan?

Oleh: Cepy Suherman Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata "Utang"? Mungkin akan ada banyak jawaban. Yang pasti punya utang itu ga enak, betul tidak? Bicara masalah utang, hampir semua orang pernah berutang. Tidak hanya perorangan atau perusahaan, bahkan lembaga negara pun punya utang, termasuk negara kita. Jumlahnya ga tanggung-tanggung, mencapai ribuan trilyun. Sampai dengan tahun 2018, besaran Utang Luar Negeri Indonesia mencapai sekitar 360 milyar dolar AS. Nilai ini setara dengan Rp4.700 trilyun. Sebuah angka yang tentunya sangat besar, sehingga wajar jika banyak orang menganggap hal ini sudah mengkhawatirkan. Tapi apakah sedemikian mengkhawatirkan? Pada dasarnya ngutang itu boleh, asal sanggup bayar. Dan yang tidak kalah penting adalah utang luar negeri mesti digunakan untuk hal-hal yang produktif. Tentu saja sebuah utang bisa dikatakan produktif jika utang tersebut dapat mendorong pembangunan, menambah lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyara