Langsung ke konten utama

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi



Oleh: Cepy Suherman

Don’t put all your eggs in one basket

Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua.

Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi.

live.staticflickr.com

Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi.

Pentingnya Diversifikasi

Secara sederhana diversifikasi investasi diartikan sebagai cara menyusun portofolio pada berbagai macam instrumen investasi. Misalnya berinvestasi pada saham, obligasi, properti, ataupun emas. Namun apabila kita berinvestasi hanya pada instrumen saham, diversifikasi dilakukan dengan cara menyebar aset kita ke beberapa emiten dengan berbagai sektor yang berbeda. Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko.

a.c-dn.net

Strategi ini sangatlah cocok dilakukan terutama oleh kamu yang memiliki profil risiko konservatif maupun moderat. Banyak pakar keuangan bahkan merekomendasikan strategi diversifikasi investasi ini. Salah satu investor terkenal yang melakukan strategi ini ialah Warren Buffet. Menurutnya: “Diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan. [Itu] sangat tidak masuk akal bagi mereka yang tahu apa yang mereka lakukan.”

Warren Buffet memang tidak melakukan diversifikasi ke banyak instrumen investasi. Ia hanya melakukan strategi diversifikasi investasi saham saja. Namun baginya merupakan hal ideal jika kita tetap memiliki portofolio saham yang beragam, tidak hanya terpaku pada satu emiten saja.

steemitimages.com

Alasan penting dilakukannya diversifikasi adalah perlindungan dari risiko. Dengan membeli banyak saham misalnya, kamu dapat terhindar dari risiko turunnya nilai investasi secara signifikan. Saat satu saham kamu jatuh, kamu masih memiliki cadangan saham-saham lainnya. Harapannya saham-saham tadi dapat menopang portofolio sahammu agar tidak jatuh nilainya secara keseluruhan.

Cara yang bisa kamu lakukan untuk mendiversifikasi portofolio yaitu dengan membeli beberapa  saham tertentu di sektor yang tidak berkorelasi. Misalnya, kamu bisa membeli saham perusahaan yang cenderung defensif untuk mengimbangi saham-saham yang risikonya lebih tinggi.

cdn.wallstreetmojo.com

Namun terkadang melakukan diversifikasi itu tidak semudah membalik telapak tangan. Kita tentu menginginkan portofolio investasi kita dapat menghasilkan return yang optimal dengan tingkat risiko tertentu yang bisa kita terima. Untuk mengatasi tersebut, ada baiknya kita pelajari bagaimana merancang portofolio dengan menggunakan pendekatan Modern Portfolio Theory? Seperti apa teorinya?

Mengenal Modern Portfolio Theory

Modern Portfolio Theory (MPT) atau Teori Portofolio Modern adalah sebuah teori yang menjelaskan mengenai cara membuat keputusan investasi yang berfokus pada imbal hasil potensial dengan potensi risiko. Teori ini biasanya digunakan secara hati-hati guna meminimalkan risiko untuk imbal hasil tertentu saat menentukan portofolio investasi.

MPT diperkenalkan pertama kali oleh Harry Markowitz pada 1952. Kala itu ia menerbitkan sebuah makalah di Journal of Finance yang berjudul Portfolio Selection, dan dilanjutkan dengan bukunya dengan judul Portfolio Selection: Efficient Diversification of Investment (1959). Karya-karya inilah yang kemudian menjadi dasar pendekatan statistik untuk menghitung risiko dan return sebuah sekuritas dan portofolio.  

miro.medium.com

Dalam tulisannya, Markowitz menyarankan agar investor dapat membuat portofolio investasi yang dioptimalkan dengan memperhatikan aset dan diversifikasi. Menurutnya, investor akan selalu memilih tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang rendah. Selain itu, risiko aset dan potensi pengembalian instrumen investasi secara individu tidak terlalu penting terhadap keseluruhan portofolio.

Markowitz menyatakan bahwa jika risiko dianggap sebagai suatu masalah yang tidak disukai oleh investor. Misalnya saja seorang investor dihadapkan dalam dua pilihan portofolio yang menawarkan tingkat return yang sama dengan tingkat risiko yang berbeda. Investor pasti akan memilih portofolio dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Andaikan risiko tersebut meningkat, maka kenaikan risiko tersebut harus diimbangi dengan kenaikan tingkat imbal hasil.

modelinvesting.com

Dalam menyusun portofolio investasi, Markowitz menyarankan agar investor membentuk portofolio efisien. Maksudnya ialah portofolio yang memberikan imbal hasil tertinggi pada risiko tertentu, atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Namun sebenarnya meski portofolio efisien itu merupakan portofolio yang baik, tetapi belum tentu yang terbaik.

Efficient Frontier

Portofolio yang terbaik adalah portofolio yang optimal. Bedanya dengan portofolio efisien adalah bahwa portofolio optimal adalah portofolio yang memiliki kombinasi expected return dan risiko yang terbaik. Sementara portofolio efisien hanya mempunyai satu dari faktor terbaik, yaitu faktor expected return atau faktor risikonya.

i0.wp.com/marketbusinessnews.com

Menurut Markowitz, portofolio terbaik adalah portofolio yang dikelola secara optimal, yaitu dengan cara mempertimbangkan setiap trade off antara risiko dan return yang akan diperolehnya nanti. Trade off di sini maksudnya adalah keputusan terhadap dua hal atau lebih, mengorbankan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.

Portofolio optimal dapat tercapai dengan dua cara. Pertama, meminimumkan risiko dan menetapkan suatu expected return. Kedua, memaksimalkan return dengan menetapkan tingkat risiko yang bersedia diterima. Dari sini investor kemudian diajarkan bagaimana cara membagi dana yang akan diinvestasikan untuk diletakkan di beberapa instrumen berbeda, dan bukan berfokus pada satu instrumen saja.

cdn.wallstreetmojo.com

Memecah dana ke lebih dari satu instrumen investasi ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang akan timbul. Lalu, lewat model portofolio optimal ini, Markowitz kemudian membentuk Efficient Frontier. Apa itu Efficient Frontier?

Efficient Frontier adalah grafik yang menggambarkan sekumpulan portofolio yang memaksimalkan expected return pada setiap level risiko tertentu, atau meminimalisir risiko pada level expected return tertentu. Dan portofolio optimal akan berada pada Garis Efficient Frontier. Tidak ada investasi atau kombinasi aset/sekuritas yang punya return dan risiko lebih baik daripada garis efficient frontier.

molyneuxadvisors.files.wordpress.com

Sementara itu portofolio apapun yang berada di luar garis efficient frontier dianggap kurang optimal, alasannya:
1.      portofolio berisiko relatif tinggi dibanding pengembalian yang didapat, atau
2.      tingkat pengembalian relatif lebih kecil dibanding risiko yang harus ditanggung.

Setelah memahami konsep ini, tindakan yang bisa dilakukan investor adalah berusaha memasukkan sekuritas atau aset yang mempunyai korelasi negatif atau minimal positif kecil (lemah). Alasannya adalah agar tercipta efek Risk Averse saat melakukan aset alokasi. Misalnya mendiversifikasikan saham dengan surat utang, atau mendiversifikasikan saham defensif (misalnya consumer good) dengan saham berisiko tinggi (misalnya pertambangan).

cdn.slidemodel.com

Menggunakan Modern Portfolio Theory dalam Membangun Portofolio

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Modern Portfolio Theory (MPT) banyak digunakan untuk menentukan bagaimana cara terbaik membangun portofolio investasi. MPT ini pun pada dasarnya dapat digunakan oleh siapapun, baik investor pemula maupun investor yang berada di usia menjelang pensiun.

Aturan utamanya adalah tentukan tujuan portofolio investasimu, seperti target keuntungan yang ingin dicapai, risk tolerance, jangka waktu investasi, dan tujuan-tujuan spesifik lainnya. Jika kamu masih muda, berdasarkan MPT kamu dianggap memiliki toleransi risiko yang cukup tinggi. Dengan kata lain, kamu memiliki toleransi terhadap penurunan pasar, karena kamu memiliki lebih banyak waktu untuk menghasilkan kembali uang yang hilang akibat kerugian investasi.

www.investopedia.com

Portofolio yang cocok bagi kamu yang berusia muda dan memiliki durasi investasi yang panjang adalah mayoritas di instrumen saham atau reksadana saham. Namun seiring bertambahnya usia, kamu harus melakukan penyesuaian atas alokasi asetmu (realokasi aset). Semakin mendekati usia pensiun, kamu sebaiknya menjual sebagian aset yang berisiko tinggi dan menggantinya dengan instrumen yang lebih aman seperti surat utang, reksadana pendapatan tetap, atau reksadana pasar uang.

Nah, sekarang kamu sudah paham kan pentingnya diversifikasi investasi? Dengan mempelajari Modern Portfolio Theory, diharapkan dapat menjadi panduan bagi kamu dalam menentukan kombinasi portofolio, sehingga dapat memberikan hasil optimal dan bisa bertahan lama di pasar keuangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom