Langsung ke konten utama

Mengapa Harga Saham Bergerak Acak (Random) dalam Jangka Pendek?


Oleh: Cepy Suherman

Saham termasuk salah satu instrumen investasi yang sangat diminati banyak investor karena memberikan peluang keuntungan yang sangat besar. Namun tak sedikit pula orang menghindari instrumen ini karena takut akan risiko yang juga besar.

Saham dikenal sebagai instrumen yang memiliki karakter "high risk, high return". Pergerakan harganya sangat cepat, sehingga investor yang tidak memiliki kemampuan mumpuni dalam analisa saham, bisa saja merugi dalam tempo singkat. Bahkan pada kondisi ekstrim, harga saham seringkali bergerak sangat liar dan sulit diprediksi.

steemit.com

Harga saham umumnya bergerak secara acak (random), terutama dalam jangka pendek. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Sebenarnya pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kinerja perusahaan, laporan keuangan perusahaan, kondisi ekonomi, estimasi bisnis di masa yang akan datang, dan sebagainya. Hal inilah yang membuat harga saham bergerak secara acak. Tapi apakah benar pergerakan harga saham benar-benar random dan sama sekali tidak dapat diprediksi?

Pergerakan Harga Saham dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, pergerakan harga saham cenderung acak. Hal ini terjadi karena psikologi pelaku pasar yang berubah-ubah dan cenderung berulang.

Contracts-For-Difference.com

Banyak pengamat pasar modal menyakini bahwa faktor yang dominan menggerakkan harga saham dalam jangka pendek adalah perbedaan pandangan para investor saham. Ketika mayoritas investor berpandangan positif terhadap saham tertentu, maka harga saham tersebut pun cenderung naik, Begitupun sebaliknya. Dengan kata lain, fundamental perusahaan tidak menjadi faktor penentu bagi investor untuk membeli atau menjual saham.

Psikologi pelaku pasar yang cepat berubah tak jarang membuat harga saham bergerak acak. Hal ini kemudian menimbulkan pendapat bahwa pergerakan harga saham tidak dapat diprediksi. Keputusan investasi bukan lagi berdasarkan pemikiran objektif, melainkan lebih didorong oleh sikap greed (ketamakan) dan fear (ketakutan).

DailyFX

Yang menarik adalah memang benar bahwa semakin pendek rentang waktu investasi, justru semakin acak pergerakannya. Banyak sekali noise di pasar. Tapi jika kita mengamati pergerakan harga saham dalam jangka panjang akan terlihat jelas pola pergerakannya. Pola ini umumnya berulang dan dapat dikenali dengan mudah. 

Dow Theory: Teori Dasar Pergerakan Harga Saham

Charles Dow merupakan pemilik sekaligus editor sebuah media bernama The Wall Street Journal di Amerika Serikat. Dalam pandangannya, Dow berpendapat bahwa perdagangan jangka pendek sangat rentan dimanipulasi oleh para spekulan. Mereka ini umumnya institusi besar dengan pendanaan kuat yang menggunakan berita atau rumor untuk tujuan tertentu.

CNBC Indonesia

Tren jangka pendek (minor trend) dapat dilihat dalam rentang waktu jam hingga minggu. Dalam waktu yang relatif singkat ini, harga saham berpotensi untuk dimanipulasi oleh para market maker alias bandar. Di pasar modal, kegiatan ini sering disebut dengan "menggoreng saham".

Modus yang dilakukan biasanya dengan menghembuskan sentimen atau isu-isu negatif atau positif agar harga saham bergerak sesuai keinginan sang bandar. Lalu mereka akan mengambil keuntungan dari perubahan harga tersebut.

Sering kita melihat saat muncul berita baik atas suatu perusahaan, pasar lalu bereaksi dan tak lama kemudian harga saham pun naik. Kenaikan ini mewakili semua harapan dan ekspektasi para investor atas saham tersebut. Padahal beberapa di antara berita tersebut memang dihembuskan oleh para spekulan untuk tujuan tertentu.

Quora

Meski tren jangka pendek mempunyai kemungkinan untuk dimanipulasi, lain halnya dengan tren jangka panjang (primary trend). Tren ini dapat dilihat dalam rentang waktu bulanan hingga tahunan, yang sangat sulit untuk dimanipulasi secara keseluruhan.

Mengenal Sekilas Random Walk Theory

Random Walk Theory muncul pada tahun 1973 yang diperkenalkan oleh Burton. G. Malkiel, dosen Universitas Princeton. Dalam buku yang berjudul "A Random Walk Down Wall Street", teori ini menyatakan bahwa harga saham di masa lalu serta arah harga saham atau pasar secara keseluruhan tidak dapat digunakan sebagai alat untuk meramal pergerakan harga saham di masa mendatang.

Siphosjamaica

Sebab menurut teori ini harga saham bergerak secara acak (random) dan tak bisa diprediksi. Peluang harga saham untuk naik atau turun adalah sama. Para pengikut teori ini percaya bahwa investor tak mungkin dapat menebak harga dengan tepat.

Untuk terhindar dari fluktuasi harga jangka pendek yang tak terduga, investor sebaiknya membeli saham untuk jangka panjang. Jangan mencoba mengalahkan pasar. Beberapa bukti yang menguatkan teori ini adalah bahwa banyak reksadana di Amerika gagal mengalahkan acuan indeks S&P.

Namun banyak juga pihak yang mengkritik teori ini. Kaum fundamentalis saham justru berpendapat bahwa sebenarnya pergerakan harga saham memiliki kecenderungan pola yang berulang. Perusahaan yang bagus dan berhasil umumnya memiliki pola pergerakan harga saham yang justru tidak acak, melainkan cenderung terus naik.

Noteworthy - The Journal Blog - Journal

Kritik berikutnya terhadap teori ini yaitu bahwa kondisi pasar saham saat ini berbeda jauh dengan kondisi saat Malkiel menulis buku tersebut 46 tahun yang lalu. Saat ini investor memiliki akses yang banyak terhadap segala macam berita dan informasi saham dan pasar modal. Dengan demikian investor kini memiliki banyak alat untuk melakukan prediksi.

Jadi kesimpulannya, bahwa dalam jangka pendek harga saham cenderung bergerak acak (random), meski beberapa dapat diamati polanya. Namun pola ini akan semakin jelas apabila kita melihatnya dalam time frame jangka panjang. Jadi untuk kamu yang ingin meminimalisir risiko fluktuasi harga, berinvestasilah dalam jangka panjang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom