Langsung ke konten utama

Trading Saham Menggunakan Bollinger Bands

 

Oleh: Cepy Suherman

Untuk bisa memaksimalkan keuntungan, banyak trader menerapkan strategi-strategi jitu dalam menganalisis pergerakan saham. Selain menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal, mereka juga seringkali menggunakan berbagai macam indikator, salah satunya yaitu Bollinger Bands.


Apa itu Indikator Bollinger Bands?

Bollinger Bands (Pita Bollinger) merupakan satu dari sekian banyak trading indicator yang sangat populer dan banyak digunakan para trader. Indikator ini diciptakan pada tahun 1980-an oleh seorang analis keuangan sekaligus technician trader asal Amerika Serikat bernama John Bollinger. Bollinger Bands banyak digunakan sebagai indikator teknikal untuk mengukur volatilitas serta menentukan arah trend pergerakan harga dan potensi pembalikan trend (trend reversal).

www.inbizia.com

Dikutip dari Investopedia, Bollinger Bands juga dianggap sebagai indikator yang dapat menghasilkan sinyal oversold dan overbought. Oversold merupakan kondisi di mana suatu saham berada di titik jenuh jual, yang terjadi karena adanya trend penurunan harga yang drastis. Sementara overbought ialah kondisi di mana suatu saham mencapai titik jenuh beli, yang terjadi karena adanya kenaikan harga yang signifikan. Pada situasi ini, trader umumnya akan melepas saham untuk mendapatkan profit (profit taking).

Kemampuan Bollinger Bands untuk menampilkan kondisi oversold dan overbought mampu membantu para trader untuk menentukan apakah akan beli atau jual. Namun demikian, sebenarnya Bollinger Bands sendiri lebih berfokus pada harga dan volatilitas, sehingga penggunaannya harus dikombinasikan dengan indikator lain untuk bisa memperoleh informasi yang lebih akurat.

forexwot.com

Elemen Indikator Bollinger Bands

Bollinger Bands memiliki tiga elemen berupa garis, yakni garis tengah, bawah, dan atas. Garis tengah (middle band) merupakan moving average yang menjadi dasar perhitungan garis bawah (Lower Bollinger Bands) dan garis atas (Upper Bollinger Bands). Umumnya, garis tengah yang digunakan adalah simple moving average (SMA).

scanz.com

Upper dan lower band ditentukan berdasarkan penambahan atau pengurangan nilai simple moving average dengan standar deviasi. Standar deviasi mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value). Upper band dan lower band merupakan alat ukur untuk fluktuasi kenaikan dan penurunan harga. Keduanya digambarkan sebagai dua penyimpangan (deviasi standar) dari garis tengah. Garis-garis dalam Bollinger Bands dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Middle band = 20 day simple moving average (SMA)

Upper band  = 20 day SMA + (20 day standard deviation × 2)

Lower band  = 20 day SMA – (20 day standard deviation × 2)

Upper band dan lower band akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Karena keduanya mengukur volatilitas, maka semakin besar volatilitas, maka jarak antar garis akan semakin lebar. Begitupun sebaliknya. Dengan melihat upper band dan lower band, kita dapat mengenali kondisi pasar saat ini. Ketika Bollinger Bands dalam kondisi melebar, hal ini berarti pasar sedang dalam keadaan ramai. Sementara ketika Bollinger Bands dalam kondisi menyempit dan bergerak datar (sideways), itu artinya pasar dalam keadaan sepi.

swing-trading-strategies.com

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Bollinger Bands dapat menunjukkan sinyal oversold dan overbought. Umumnya, kondisi oversold terjadi bila harga (candlestick) menyentuh lower band, tetapi masih ditutup di atas lower band. Sebaliknya, kondisi overbought terjadi bila harga menyentuh upper band, tetapi harga penutupan masih di bawah upper band.

Bollinger Bands (terutama upper dan lower band) juga dapat digunakan sebagai indikator support dan resistance. Upper band sering dijadikan sebagai resistance, sedangkan lower band dijadikan sebagai support.

 

Cara Menggunakan Bollinger Bands

Bollinger Bands dapat digunakan untuk trading saham saat kondisi pasar uptrend, downtrend, maupun sideways. Ketika harga berada dalam trend naik, biasanya harga akan menyentuh atau berjalan di sepanjang upper band. Namun, meski trend sedang naik, harga masih bisa berpotensi turun untuk sementara waktu, yang dikenal dengan istilah pullback. Pullback low ini biasanya akan terjadi di dekat atau di atas garis moving average (garis tengah).

www.tradingwithrayner.com

Ketika harga berada dalam trend naik yang kuat dan menyentuh atau bahkan menembus upper band, kamu bisa melakukan aksi jual untuk memperoleh profit. Dalam situasi ini biasanya harga bergerak di antara upper band dan middle band. Namun, jika harga menyentuh lower band, maka ini menjadi sinyal akan adanya pembalikan arah (reversal).

Sebaliknya, saat harga sedang dalam trend menurun dan bisa menembus lower band serta ditutup di luar band, maka kondisi ini menggambarkan downtrend kuat. Namun, jika harga berhasil menyentuh upper band, ada kemungkinan terjadi pembalikan arah, dan kamu bisa coba untuk memasang order buy.

i.ytimg.com

Perlu diperhatikan bahwa ketika harga menyentuh atau melewati upper band/lower band, bukan berarti itu pertanda mutlak di mana kita harus membeli atau menjual saham. Keputusan untuk membeli atau menjual saham, akan lebih baik jika pergerakan harga yang melewati garis Bollinger disertai dengan volume perdagangan yang meningkat.

Pada kondisi trending, upper band dan lower band akan bergerak melebar. Hal ini menunjukkan tingginya volatilitas. Kita dapat memanfaatkan upper band dan lower band sebagai area support dan resistance. Dalam trading dengan timeframe pendek, area middle band dapat dijadikan target. Harga biasanya cenderung akan memantul kembali ke middle band setelah mencapai posisi upper atau lower band.

Kita bisa memanfaatkan middle band sebagai entry point. Untuk memperoleh profit, kita bisa mencari posisi buy di area lower band, dan menjual saham di sekitar middle band. Atau mencari posisi buy di area middle band, dan menjualnya di upper band.

freeforexcoach.com

Strategi lain yang bisa kita lakukan untuk memperoleh profit yaitu melakukan aksi jual atau beli saat terjadi breakout. Breakout terjadi ketika harga menonjol di luar bandwidth indikator Bollinger Bands. Bullish breakout terjadi saat harga menonjol di atas upper band, sedangkan bearish breakout terjadi saat harga menonjol di bawah lower band.

Dalam strategi breakout ini, kekuatan permintaan dan penawaran berada dalam level yang relatif sama. Akibatnya pergerakan harga berada dalam range yang sempit, sehingga berdampak pada penyempitan Bollinger Bands.

Bollinger Bands breakout yang terjadi, biasanya diikuti oleh posisi upper band dan lower band yang melebar secara cepat, dan pada saat yang bersamaan harga juga menembus garis atas atau atau garis bawah. Nah, dalam situasi ini kita dapat membeli saham saat terjadi bullish breakout untuk memperoleh profit, dengan harapan harga akan terus naik. Sebaliknya jika harga menembus lower band, kita bisa memasang order sell untuk meminimalisir kerugian jika harga ternyata terus menurun.

www.tradersbulletin.co.uk

Strategi trading saham dengan menggunakan Bollinger Bands memang tidak menjamin seratus persen bisa berhasil. Dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar Bollinger Bands bisa menghasilkan profit secara konsisten.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom