Langsung ke konten utama

Mau Investasi di Surat Utang? Perhatikan Dulu Credit Rating-nya!



Oleh: Cepy Suherman

Mencari informasi sebelum melakukan keputusan investasi di suatu instrumen, tentulah menjadi hal yang harus dilakukan tiap investor. Hal ini pun berlaku bagi kamu yang hendak berinvestasi pada produk surat utang (obligasi). Meski instrumen ini memiliki karakter “low risk low return”, tetap saja diperlukan kehati-hatian agar kamu dapat terhindar dari risiko gagal bayar.

Penilaian atas suatu instrumen berbasis utang dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi risiko yang harus ditanggung. Risiko-risiko tersebut kemudian dibandingkan dengan seberapa besar hasil yang mungkin didapat sebagai kompensasi dari risiko yang harus kita tanggung.

img.etimg.com

Setiap produk investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda, termasuk obligasi. Untuk meminimalisir risiko investasi pada instrumen surat utang, ada baiknya kamu perhatikan terlebih dahulu credit rating dari lembaga ataupun negara yang mengeluarkan instrumen tersebut.

Tapi sebelum membahas apa itu credit rating, apakah kamu pernah mendengar istilah tersebut? Istilah ini penting kamu ketahui karena sangat berperan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih produk investasi yang aman.

Apa Itu Credit Rating?

Credit rating atau peringkat utang adalah penilaian risiko utang seseorang, perusahaan, atau suatu negara. Secara sederhana credit rating ini menggambarkan bagaimana seorang individu atau lembaga dapat membayar utangnya dengan menilai riwayat finansial dan aset yang dimiliki individu atau lembaga tersebut.

images.livemint.com

Credit rating merupakan suatu panduan bagi investor atau kreditur mengenai tingkat kemungkinan dari individu maupun lembaga dalam melaksanakan pengembalian/pembayaran utangnya. Alat ukur ini biasanya dipakai untuk mempermudah analisis dalam menentukan manakah debitur yang layak diberikan pinjaman, menentukan surat utang yang layak dibeli, menentukan premi asuransi, hingga memutuskan kelayakan suatu pekerjaan.

Bagi seorang individu, credit rating yang dimilikinya akan sangat berpengaruh pada kemampuannya untuk memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank. Umumnya bank akan senang memberikan pinjaman pada nasabah dengan skor kredit yang bagus. Faktor-faktor yang mempengaruhi credit rating seseorang antara lain:
  • kemampuan untuk melakukan pembayaran utangnya,
  • suku bunga,
  • jumlah kredit yang digunakan,
  • pola menabung, dan
  • pola pembelanjaan.

www.thebalance.com

Bagi perusahaan, credit rating akan berpengaruh pada penilaian investor terhadap surat utang yang mereka terbitkan. Credit rating sebuah perusahaan dapat membantu investor dalam mengevaluasi kualitas sekuritas atau efek yang diperdagangkan di pasar keuangan. Di dalamnya termasuk penilaian terhadap surat utang yang dirilis oleh para penerbit obligasi.

Sementara itu dalam konteks negara, credit rating suatu negara mencerminkan kelayakan kredit sebuah negara untuk membayar utang-utangnya sehingga tidak menimbulkan risiko gagal bayar. Peringkat kredit tersebut perlu diberikan untuk menilai level risiko yang kira-kira akan dihadapi investor. Credit rating yang dikenakan pada surat utang suatu negara juga dapat digunakan untuk mengukur risiko untuk berinvestasi di negara tersebut.

i.investopedia.com

Secara umum, peringkat kredit teratas menunjukkan peringkat kredit yang paling bagus (prime), di mana peminjam memiliki kelayakan kredit yang baik, layak, dan stabil. Penerbit surat utang yang memiliki credit rating di level ini dianggap memiliki kemampuan yang sangat kuat dalam membayar kembali utang-utangnya. Sementara itu peringkat terbawah menunjukkan credit rating level gagal bayar (in default).

Mengenal Credit Rating Agency

Tidak semua lembaga berhak mempublikasikan credit rating sebuah perusahaan atau negara. Di dunia ini ada lebih dari 70 lembaga pemeringkat dunia. Credit Rating Agency atau Lembaga Pemeringkat Kredit adalah suatu perusahaan yang menghitung credit rating bagi para penerbit obligasi.

www.cdbaviation.aero

Ada beberapa Credit Rating Agency yang tercatat resmi di halaman Otoritas Jasa Keuangan, antara lain Fitch Ratings, Moody’s Investor Service, Standard and Poor’s, PT. Fitch Rating Indonesia, dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia. Tiga dari lima lembaga pemeringkat kredit (Fitch Ratings, Moody’s Investor Service, dan Standard and Poor’s) tersebut termasuk lembaga yang mendominasi dan sering disebut “the big three”.
1.     Moody’s Investor Service
Moody’s Investor Service atau biasa disebut Moody’s merupakan perusahaan yang menyediakan jasa analisis keuangan dan analisis atas lembaga usaha dan lembaga pemerintah. Perusahaan ini juga memberikan peringkat atas kelayakan kredit dari peminjam dengan menggunakan peringkat standar.

fakta.news

Moody’s merupakan credit rating agency tertua di dunia. Moody’s didirikan pada tahun 1909 oleh John Moody. Perusahaan pemeringkat kredit ini sekarang termasuk ke dalam salah satu lembaga pemeringkat yang diakui dunia, termasuk otoritas keuangan di Indonesia, dalam melakukan pemeringkatan atas surat utang yang digunakan sebagai standar kriteria dalam menentukan kelayakan sebuah pinjaman.

Moody’s menilai sebuah surat utang atau kredit mulai dari yang tertinggi (A) sampai yang terendah (C). Surat utang dengan peringkat Aaa hingga Baa dianggap berada dalam kategori layak investasi (investment grade). Artinya si penerbit surat utang dianggap mempunyai kekuatan finansial untuk membayar kewajibannya.

Sementara itu peringkat Ba hingga Ca dianggap tidak layak untuk investasi, karena sejak awal para penerbit surat utang diindikasikan tidak mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Berinvestasi pada surat utang level ini dianggap sangat beresiko dan lebih bersifat spekulatif.

Berikut adalah credit rating versi Moody’s.    
Peringkat
Keterangan
Aaa
Highest grade credit
Aa1, Aa2, Aa3
Very high grade credit
A1, A2, A3
High grade credit
Baa1, Baa2, Baa3, Baa4
Good credit grade
Ba1, Ba2, Ba3
Speculative grade credit
B1, B2, B3
Very speculative grade
Caa1, Caa2, Caa3, Ca
Substantial risks – In default

2.     Standard and Poor’s
Perusahaan pemeringkat berikutnya yang diakui dunia adalah Standard and Poor’s (S&P). Perusahaan ini merupakan salah satu anak dari perusahan McGraw-Hill. S&P didirikan pada 1941 saat Poor’s Publishing dan Standard Statistics bergabung membentuk Standard & Poor’s Corp. Lalu pada 1966, perusahaan ini diakuisisi oleh McGraw-Hill, sehingga McGraw-Hill dapat melebarkan sayap ke industri jasa penyedia informasi finansial.

http://www.caribbean360.com/

Salah satu produk S&P yang dikenal luas di industri keuangan adalah pemeringkatan atas 500 saham di Amerika yang dikenal dengan nama S&P 500. Namun selain itu, S&P juga merilis analisis berupa peringkat kredit, penelitian saham, analisis solusi risiko, layanan data, dan menjadi lembaga penasihat keuangan.

Di bidang pemeringkatan utang, S&P telah banyak menerbitkan credit rating atas utang dari banyak lembaga korporasi dan pemerintah. S&P menilai sebuah surat utang atau kredit mulai dari AAA hingga D. Peringkat AA hingga AAA berarti pihak penerbit surat utang memiliki kekuatan finansial yang sangat kuat untuk membayar utangnya. Sementara peringkat A merupakan masih berada pada kategori kuat, namun dinilai lebih dapat terpengaruh faktor-faktor lain.

Peringkat berikutnya adalah BBB, yang merupakan peringkat yang dinilai memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Untuk bisa berinvestasi dengan aman di surat utang, sebaiknya pilihlan penerbit yang memiliki rating BBB, A, AA, dan AAA. Peringkat ini dinilai layak investasi, sementara peringkat di bawah itu dinilai bersifat spekulatif.

Berikut adalah credit rating versi S&P.   
Peringkat
Keterangan
AAA
Highest grade credit
AA+, AA, AA-
Very high grade credit
A+, A, A-
High grade credit
BBB+, BBB, BBB-
Good credit grade
BB+, BB, BB-
Speculative grade credit
B+, B, B-
Very speculative grade
CCC+, CCC, CCC-, CC, C, D
Substantial risks – In default

Sebagai tambahan, S&P juga dapat mengeluarkan petunjuk yang disebut “credit watch” (kredit yang harus diwaspadai) untuk beberapa perusahaan. Credit watch yaitu kredit yang dapat saja berubah peringkatnya menjadi naik (positif), turun (negatif), ataupun tetap (netral).

www.businessdaily.gr

3.     Fitch Ratings
Perusahaan ketiga yang termasuk dalam “the big three” adalah Fitch Ratings. Perusahaan ini didirikan oleh John Knowles Fitch pada 24 Desember 1913 di New York dengan nama Fitch Publishing Company. Saat ini Fitch Ratings memiliki dua kantor pusat yaitu di New York dan London. Dibanding Moody’s dan S&P, Fitch memiliki pangsa pasar terkecil.

www.gunboyugazetesi.com.tr

Fitch memberikan peringkat kredit dengan skala AAA hingga D. Skala ini pertama kali dipergunakan pada tahun 1924 yang kemudian digunakan pula oleh S&P. Moody’s pun menggunakan skala yang sama, hanya saja memiliki nama yang berbeda untuk setiap kategori.

Berikut adalah credit rating versi Fitch Ratings.
Peringkat
Keterangan
AAA
Highest grade credit
AA+, AA, AA-
Very high grade credit
A+, A, A-
High grade credit
BBB+, BBB, BBB-
Good credit grade
BB+, BB, BB-
Speculative grade credit
B+, B, B-
Very speculative grade
CCC, CC, C, RD, D
Substantial risks – In default

4.     Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PT. Pefindo) adalah lembaga pemeringkat yang berasal dari Indonesia. Lembaga ini didirikan di Jakarta pada 21 Desember 1993, melalui inisiatif Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bank Indonesia.

Pefindo merupakan badan usaha berbentuk perseroan terbatas. Saham perusahaan ini dimiliki oleh lebih dari 90 perusahaan domestik yang terdiri atas dana pensiun, perbankan, asuransi, Bursa Efek Indonesia, dan perusahaan-perusahaan sekuritas.

static.inilah.com

Tugas utama Pefindo adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat utang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Di samping itu Pefindo juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek.

Pefindo aktif berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association (ACRRAA). Guna meningkatkan metodologi pemeringkatan yang digunakan dalam melakukan pemeringkatan, Pefindo bekerjasama dengan Standard & Poor’s Rating Services (S&P).

Berikut adalah penentuan penilaian dalam pemeringkatan versi Pefindo.
Peringkat
Keterangan
idAAA
Highest grade credit
idAA
Very high grade credit
idA
High grade credit
idBBB
Good credit grade
idBB
Speculative grade credit
idB
Very speculative grade
idCCC, idSD, idD
Substantial risks – In default

Perlu kamu ketahui, semua perusahaan pemeringkat efek yang sudah kita bahas tersebut, tidak ikut berinvestasi pada saham atau instrumen apapun. Mereka hanya memberikan informasi dan rekomendasi kepada para investor dalam bentuk rating. Rating tersebut tidak menjelaskan seberapa besar potensi keuntungan yang akan diperoleh investor, melainkan memperkirakan seberapa rendah risiko kerugian yang mungkin akan diderita investor.

Informasi mengenai credit rating ini tentu sangat berguna bagi investor yang hendak menanamkan modalnya. Semakin banyak informasi yang diperoleh, harapannya semakin baik (obyektif) pula pengambilan keputusan yang diambil oleh para investor.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom