Langsung ke konten utama

Ada Bank Kustodian, Investasi Reksadana Jadi Tenang!


Oleh: Cepy Suherman

Mungkin banyak di antara kalian yang sudah tidak asing lagi dengan produk investasi reksadana. Instrumen investasi yang menghimpun dana dari masyarakat ini kini sudah banyak diperkenalkan dan dijual baik melalui perusahaan sekuritas, manajer investasi, bank, perusahaan asuransi, hingga perusahaan e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Namun ada juga sebagian masyarakat yang skeptis dan ragu apakah berinvestasi reksadana itu aman atau tidak. Mereka berpikir bahwa uang yang diinvestasikan nantinya akan masuk ke rekening agen penjual reksadana atau ke ManajerInvestasi. Kesalahpahaman tersebut merupakan suatu hal yang wajar, mengingat calon investor tentunya akan mempertimbangkan faktor keamanan di samping kalkulasi untung-rugi.


previews.123rf.com


Buat kamu yang sudah atau mau memulai berinvestasi reksadana, tidaklah perlu merasa khawatir. Uang kamu tidak akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak jelas, karena seluruh dana nasabah akan disimpan secara aman di Bank Kustodian. Namun sebelum membahas lebih jauh tentang hal ini, apakah kamu pernah mendengar tentang Bank Kustodian?


Mengenal Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah salah satu pihak yang terlibat dalam pengelolaan reksadana selain Manajer Investasi. Keduanya memiliki peran yang berbeda. Manajer Investasi berperan sebagai pihak yang mengelola dana yang terkumpul dalam reksadana, lalu menginvestasikannya dalam portofolio efek dengan kebijakan investasi yang telah ditetapkan. Sementara Bank Kustodian berperan mencatat dan mengadministrasikan aset yang terkumpul dalam reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi.

i.ytimg.com

Menurut Pasal 1 angka 3 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.04/2017 Tahun 2017 tentang Laporan Bank Umum Sebagai Kustodian (POJK 24/2017), mendefinisikan Bank Kustodian sebagai Bank Umum yang telah memperoleh persetujuan OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian.

Sementara itu Kustodian sendiri diartikan sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Bank Kustodian dan Manajer Investasi bersama-sama mengelola produk reksadana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Namun keduanya dilarang saling terafiliasi. Maksudnya adalah dalam membentuk reksadana, Manajer Investasi tidak diperbolehkan menunjuk bank yang satu konglomerasi keuangan untuk menjadi Bank Kustodian.

lh3.googleusercontent.com

Manajer Investasi bisa saja menunjuk beberapa Bank Kustodian, hanya saja tidak berasal dari kelompoknya sendiri. Pertimbangan dalam memilih Bank Kustodian antara lain bisa dari kualitas pelayanan, biaya layanan, kesiapan infrastruktur, hingga akurasi dan kecepatan layanan. Penunjukan Bank Kustodian yang berada di luar kelompok usaha Manajer Investasi ini sebenarnya dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan dana nasabah oleh satu kelompok keuangan yang dapat merugikan investor.

Dalam hubungannya dengan Manajer Investasi, Bank Kustodian tidak sekadar sebagai penampung dana nasabah, namun ia juga aktif mengawasi Manajer Investasi. Jika Manajer Investasi melakukan penyelewengan dana atau melakukan pengelolaan yang menyalahi aturan, maka Bank Kustodian berhak untuk memperingatkannya.

asbanda.co.id

Misalnya dalam hal pengelolaan dana di reksadana pendapatan tetap. Disebutkan bahwa reksadana jenis ini mewajibkan Manajer Investasi untuk berinvestasi minimal 80 persen pada efek utang atau instrumen obligasi dengan jatuh tempo di atas satu tahun. Namun jika diketahui bahwa Manajer Investasi ternyata mengalokasikan sebagian besar dananya pada saham, atau berinvestasi kurang dari 80 persen pada obligasi, maka Bank Kustodian memiliki tanggung jawab memperingatkan pihak Manajer Investasi.

Lalu apa yang mesti dilakukan Bank Kustodian jika Manajer Investasi ternyata tidak menghiraukan peringatan tersebut? Jika terjadi hal demikian, maka Bank Kustodian berhak untuk membawa kasus/masalah ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itulah alasan mengapa Bank Kustodian dan Manajer Investasi harus berasal dari kelompok usaha yang berbeda, agar tidak timbul konflik kepentingan.

Selain itu, pemisahan fungsi antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian juga memiliki tujuan lain, yaitu menjadikan reksadana aman dari risiko kebangkrutan Manajer Investasi ataupun Bank Kustodian. Karena fungsi mereka terpisah, maka aset reksadana bukanlah aset milik Manajer Investasi ataupun Bank Kustodian. Jadi andaikan keduanya bangkrut, aset reksadana tidak bisa ikut disita.

media.bareksa.com

Jika memang ternyata Manajer Investasi bangkrut, maka kegiatan pengelolaan reksadana dapat dialihkan ke Manajer Investasi yang lain. Sebaliknya, jika Bank Kustodian yang bangkrut, maka jasa penyimpanan surat berharga tersebut dialihkan ke Bank Kustodian yang lain. Bangkrutnya Manajer Investasi dan Bank Kustodian tidak akan menyebabkan nilai investasi berkurang, dan aset yang ada di dalam reksadana tersebut akan tetap aman. Jadi, merasa tenang kan berinvestasi di reksadana?


Apa Tugas Bank Kustodian?

Keberadaan Bank Kustodian merupakan hal yang vital dalam pengelolaan dana di reksadana. Ia menjadi salah satu pilar utama dalam terciptanya pertumbuhan dana kelolaan dan jumlah investor. Bank Kustodian dituntut untuk selalu memberikan layanan prima bagi para nasabahnya. Lalu sebenarnya apa saja tugas yang harus dilakukan Bank Kustodian?

miro.medium.com

Tugas-tugas Bank Kustodian yang terkait dengan investasi reksadana antara lain sebagai berikut:

1.     Melakukan administrasi kekayaan reksadana, seperti menyimpan seluruh sertifikat, dokumen, dan aset lainnya. Di sini Bank Kustodian berfungsi sebagai safe keeper yang melakukan pemisahan kekayaan reksadana dari kekayaan Bank Kustodian. Hal ini berarti bahwa harta kekayaan reksadana dalam bentuk uang tunai dan juga surat berharga disimpan ke dalam Bank Kustodian yang pencatatannya terpisah dengan kekayaan Bank Kustodian.

2.     Mencatat transaksi jual-beli saham, obligasi, produk pasar uang, dan lainnya.

3.     Mengirim surat konfirmasi atas transaksi pembelian (subscription), penjualan (redemption), pengalihan (switching), perhitungan unit, hingga pengiriman laporan bulanan.

4.     Menghitung Nilai Aktiva Bersih / Unit Penyertaan (NAB/UP) dan mengumumkannya ke media.

pticindia.com

5.     Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan reksadana atas perintah Manajer Investasi.

6.     Menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan semua perubahan dalam jumlah Unit Penyertaan, jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki setiap pemegang Unit Penyertaan, nama serta identitas lain dari pemegang Unit Penyertaan.  

7.     Menyimpan dan mengamankan kekayaan reksadana.

www.bca.co.id


Atas jasa-jasanya tersebut Bank Kustodian akan mendapatkan fee sebesar 0,1% hingga 0,25% per tahun, dari dana yang dititipkan. Pendapatan ini oleh Bank Kustodian nantinya akan digunakan untuk menambah modal dan menutupi biaya operasional.


Daftar Bank Kustodian di Indonesia

Tidak semua bank yang ada di Indonesia bisa bertindak sebagai Bank Kustodian. Seperti dijelaskan sebelumnya, Bank Kustodian ini merupakan bank umum yang mendapatkan persetujuan OJK untuk melakukan kegiatan sebagai fungsi kustodian (penyimpanan). Sampai dengan tulisan ini dibuat, pada data PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terdapat 22 bank umum yang terdaftar sebagai bank yang menjalani fungsi kustodian.

asset.kompas.com

Bank-bank tersebut antara lain sebagai berikut:

1.       Bank Central Asia

2.       Bank CIMB Niaga

3.       Bank Danamon Indonesia

4.       Bank Mandiri

5.       Bank Mega

6.       Bank Negara Indonesia

7.       Bank Panin

8.       Bank Rakyat Indonesia

9.       But Deutsche Bank Ag

10.   But Standard Chartered Bank

11.   Citibank

12.   Bank Bukopin

13.   Bank DBS Indonesia

14.   Bank HSBC Indonesia

15.   Bank Maybank Indonesia

16.   Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

17.   Bank Syariah Mandiri

18.   Bank UOB Indonesia

19.   Bank KEB Hana Indonesia

20.   Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

21.   Bank Sinarmas

22.   Bank Permata

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom