Langsung ke konten utama

Memahami IPO sebagai Exit Strategy Bagi Perusahaan

 

Oleh: Cepy Suherman

 

Setiap pebisnis tentu menginginkan usaha mereka bisa terus maju dan berkembang dalam jangka waktu yang lama. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang bekerja keras membangun usaha sepanjang karirnya, hingga kemudian mewariskannnya kepada anak cucu mereka.

Perlu diingat, bahwa mengembangkan perusahaan atau bisnis merupakan tantangan yang panjang. Diperlukan visi jangka panjang untuk bisa meraih kesuksesan. Membangun perusahaan ibarat seperti berlari marathon. Butuh semangat dan daya juang tinggi, serta “napas” yang panjang.

dutchuncles.in

Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua orang yang mendirikan perusahaan mau menjalankan usaha mereka untuk selamanya. Ada saat di mana mereka akan menyerahkan/menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan kepada orang lain. Dengan kata lain, ketika perusahaan sudah mencapai level kesuksesan yang diinginkan, owner akan keluar dari bisnis tersebut untuk mengembangkan bisnis lain atau menikmati masa tua atau masa pensiun. Langkah seperti ini biasa disebut dengan Exit Strategy.

 

Mengenal Exit Strategy

Dalam konteks bisnis, exit strategy merupakan rencana strategis yang dilakukan pengusaha untuk menjual perusahaan dengan cara mengalihkan kepemilikannya kepada orang lain. Di sini pengusaha tersebut dapat menjual saham mayoritas perusahaan atau menjual seluruh perusahaan tersebut.

Lalu mengapa pengusaha melakukan exit strategy?

Ada beberapa motif mengapa pengusaha melakukan exit strategy. Strategi ini sebenarnya merupakan cara pengusaha untuk melakukan likuidasi bisnis. Jika bisnis mereka behasil, exit strategy akan memberikan keuntungan yang besar. Sebaliknya, jika bisnis mereka gagal, strategi ini dapat membantu pengusaha meminimalisir kerugian, atau bahkan menyelamatkan bisnis mereka.

entrepreneurbeginnings.com

Selain motif di atas, exit strategy juga sering dilakukan untuk tujuan lain. Bahkan saat bisnis sedang berjalan normal, exit strategy dapat saja dilakukan dengan tujuan guna mendapatkan dana tambahan dari investor.

 

Dasar Pertimbangan Melakukan Exit Strategy

Setiap pengusaha memiliki pertimbangan yang berbeda-beda saat melakukan exit strategy. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.

1.       Bisnis telah dianggap cukup berkembang

Saat bisnis sudah mencapai level yang dianggap sukses, yang ditandai dengan produknya yang kian dikenal, penjualan selalu tinggi, dan konsisten meraih laba, maka pengusaha bersedia menerima tawaran investor yang menginginkan bisnis tersebut meski dengan harga tinggi.

 

2.       Menginginkan perusahaan menjadi lebih besar

Seringkali pengusaha sudah melakukan pengelolaan bisnis dengan baik, dan semua berjalan sesuai rencana. Namun, adakalanya datang sebuah penawaran (proposal) yang dapat membuat perusahaan menjadi lebih berkembang, dan pengusaha tertarik dengan penawaran tersebut.

Pengusaha tersebut kemudian akan menyerahkan perusahaan yang sudah dibangunnya kepada pembeli yang memiliki rencana lebih cemerlang untuk bisnis. Di sini, si pengusaha menyerahkan kendali bisnis kepada pembeli yang dianggap lebih kompeten untuk membawa perusahaan ke tingkat yang lebih baik.

 

fastercapital.com

3.       Keluar karena alasan pribadi

Menjalankan bisnis tentu harus totalitas. Tak jarang dibutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Namun alasan pribadi seperti kesehatan, keluarga, dan masalah pribadi lainnya membuat seorang pengusaha tidak dapat menjalankan bisnisnya dengan sempurna. Oleh karena itu, exit strategy bisa menjadi pilihan.

 

4.       Bisnis yang terus merugi

Bisnis yang terus merugi akan sulit berkembang lebih jauh. Kerugian tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu kekurangan dana untuk operasional perusahaan. Jika perusahaan kekurangan modal, maka exit strategy dapat membantu pengusaha untuk mendapatkan dana tambahan dari investor. Diharapkan investor tersebut akan dapat melakukan restrukturisasi utang dan perbaikan manajemen, sehingga dapat mengurangi kerugian.

 

 

Melakukan IPO sebagai Salah Satu Upaya Exit Strategy

Ada banyak cara yang dilakukan pengusaha untuk melakukan exit strategy. Hal tersebut tentu sangat ditentukan tujuan, jenis, dan valuasi perusahaan. Beberapa contoh exit strategy yang biasa dilakukan antara lain dengan melakukan merger & akuisisi, likuidasi, atau mewariskan kepada keluarga.

www.bizex.net

Nah, salah satu cara yang banyak dilakukan pengusaha untuk bisa “exit” namun tetap memperoleh cuan yaitu dengan melakukan IPO (Initial Public Offering). IPO merupakan jenis exit strategy di mana perusahaan untuk pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik untuk diperdagangkan di bursa saham.

Dengan melakukan IPO, pengusaha akan mendapatkan dana dengan menjual sebagian kepemilikan saham kepada investor umum (publik). Hal tersebut memungkinkan pemilik dan investor awal untuk mengambil keuntungan dari investasi mereka.

Bagi perusahaan sendiri, dana yang diperoleh dari IPO dapat dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan/atau size usaha, pembayaran utang, serta menambah modal kerja. Selain itu, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan memudahkan perusahaan untuk mengakses sumber pendanaan jangka panjang dari perbankan.

www.cnbcindonesia.com

Exit strategy melalui IPO umumnya direncanakan investor awal seperti ventures capital (VC) atau pendiri perusahaan untuk merealisasikan keuntungan investasi mereka ketika perusahaan melakukan proses go public. Ini merupakan langkah strategis bagi para investor untuk menjual saham mereka dan memonetisasi investasi mereka setelah saham diperdagangkan secara publik di bursa saham.

Satu hal yang perlu diingat bahwa exit strategy melalui IPO harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investor awal. Proses IPO harus memperhatikan kondisi pasar, valuasi perusahaan, dan seberapa besar minat investor terhadap saham perusahaan.

Namun, secara teknis sebenarnya saat perusahaan melakukan proses IPO, tidak serta merta pendiri dan investor awal langsung keluar saat perusahaan mencatatkan sahamnya di pasar perdana. Mereka biasanya tunduk pada aturan lock-up period setelah IPO. Lock-up period adalah durasi yang telah ditentukan di mana mereka tidak diizinkan untuk menjual saham mereka selama rentang waktu tertentu. Periode lock-up biasanya berlangsung selama beberapa bulan hingga satu tahun. Regulasi tersebut dibuat guna memastikan terciptanya stabilitas harga saham selama periode awal perdagangan.

www.financestrategists.com

Kemudian setelah periode lock-up berakhir, investor awal dan pendiri dapat mulai menjual saham mereka di pasar sekunder. Mareka dapat melakukan ini secara bertahap untuk menghindari terjadinya over supply dengan volume saham yang besar, yang dapat menurunkan harga saham.

Pemilihan waktu keluar pun jadi pertimbangan yang tak kalah penting. Investor awal dan pendiri akan menjual saham mereka ketika kondisi pasar menguntungkan dan harga saham sedang berada di puncak. Hal ini tentunya membutuhkan analisis yang cermat terhadap tren pasar, kinerja perusahaan, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.

Jadi, meskipun terdengar sangat ideal dan menguntungkan, exit strategy melalui IPO tidaklah semudah yang dibayangkan. Penentuan exit strategy melalui IPO biasanya melibatkan kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan, seperti para profesional pasar saham, tim eksekutif perusahaan, investment banker dan penjamin emisi, penasihat hukum dan keuangan, dan masih banyak lagi. Yang pasti, strategi ini masih menjadi pilihan bagi para pengusaha ataupun investor untuk memperoleh keuntungan baik sekarang maupun di masa yang akan datang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom