Langsung ke konten utama

Pentingnya Money Management dalam Trading Saham

 

Oleh: Cepy Suherman

 

Ada beberapa hal yang harus kamu kuasai untuk bisa berhasil dalam trading saham. Beberapa di antaranya yaitu kemampuan melakukan analisis fundamental dan teknikal, kemampuan mengontrol emosi, serta kemampuan melakukan money management. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan dapat membantu seorang trader memperoleh hasil yang optimal dalam trading saham.

howtotradeblog.com

Pada tulisan kali ini akan dibahas mengenai pentingnya money management dalam trading saham. Selain itu, akan dijelaskan pula mengenai bagaimana cara mengatur keuangan dalam trading saham sehingga dapat meminimalisir risiko dengan tetap menghasilkan cuan.

Seberapa Pentingkah Money Management?

Tahukah kamu, 90% trader saham di Indonesia gagal? Dikutip dari ajaib.co.id, terdapat sekitar 90% trader saham yang memutuskan berhenti sebelum tahun kelima. Para trader yang gagal umumnya adalah mereka yang tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk berinvestasi saham.

Banyak trader beranggapan bahwa kerugian yang mereka derita disebabkan karena tidak tepatnya analisis yang mereka lakukan. Padahal, bisa saja penyebab kerugian adalah karena pengaturan uang (money management) yang kurang cermat. Kesalahan dalam money management menjadi salah satu faktor utama mengapa banyak trader gagal. Banyak trader pemula yang ketika memasuki pasar saham, memiliki semangat yang tinggi untuk bertransaksi. Namun seringkali mereka lupa bagaimana cara mengelola dana dengan tepat.

annop.me/

Money management adalah kemampuan untuk mengatur modal (uang) pada saat melakukan transaksi saham. Seperti saat kita sedang berdagang, kita harus memiliki perencanaan keuangan dan kemampuan mengatur cash flow. Dalam trading, kita harus bisa menentukan berapa besar dana yang mesti disiapkan di setiap posisi trading, serta menentukan berapa jumlah maksimal posisi trading yang akan dibuka dalam satu waktu bersamaan.          

Seperti kita ketahui bahwa dalam trading saham, seringkali kita sangat terpengaruh perasaan dan emosi. Hal ini kemudian menyebabkan kepanikan dan akhirnya tidak mendapat keuntungan. Nah, di sini lah pentingnya money management hadir untuk mengontrol seberapa besar uang yang dapat digunakan. Ia berfungsi untuk melindungi dari kerugian yang terlalu besar karena kesalahan yang kita lakukan.

 

Bagaimana Cara Melakukan Money Management Dalam Trading Saham?

Money management menjadi salah satu strategi yang sangat penting bagi setiap trader. Strategi ini dilakukan dengan tujuan menambah atau mengurangi ukuran posisi guna membatasi risiko, dengan tetap mengejar keuntungan semaksimal mungkin. Namun tentunya strategi yang diambil akan sangat tergantung dari karakter trader itu sendiri, apakah agresif atau konservatif.

nata.com.au

Instrumen saham memiliki volatilitas yang sangat tinggi, bahkan dalam hitungan menit dapat berbalik arah. Perubahan arah yang tidak sesuai dengan posisi transaksi trader dapat menyebabkan kerugian. Tanpa pengelolaan risiko yang tepat, kerugian di satu saham dapat menghabiskan profit yang terkumpul di saham-saham yang lain.

Berikut ini beberapa strategi money management yang dapat kamu terapkan dalam aktivitas trading saham.

1.       Alokasi Jumlah Transaksi

Ada pesan bagi para trader untuk “jangan menaruh seluruh telur pada keranjang yang sama”. Karena kalau keranjang ini hancur atau jatuh, maka telur dalam keranjang pun akan hancur. Sama halnya dengan investasi saham. Jangan menaruh semua uangmu dalam satu saham, karena kalau harga saham tersebut terjun bebas, maka seluruh uang kamu akan ludes.

www.investopedia.com

Sebagai seorang trader, kamu harus bisa mengalokasikan dana ke beberapa saham di sektor yang berbeda. Para trader yang ingin mempertahankan modal yang dimilikinya umumnya lebih memilih saham defensif. Saham jenis ini dapat diandalkan untuk memberikan return yang konsisten, bahkan ketika terjadi penurunan ekonomi atau pasar. Biasanya perusahaan dalam kategori ini adalah perusahaan yang menyediakan barang atau layanan yang terus dibutuhkan masyarakat, bahkan ketika ekonomi sedang tidak baik.

Trader yang agresif umumnya justru menghindari saham defensif. Mereka lebih senang berinvestasi pada saham-saham agresif atau saham-saham dengan volatilitas tinggi. Saham jenis ini menawarkan return yang tinggi, namun risikonya pun tinggi. Meski demikian, pilihan untuk berinvestasi pada saham defensif dan agresif secara bersamaan, menjadi pilihan yang lebih bijaksana.

 

2.       Menggunakan Uang Dingin (Idle Money)

Trading saham merupakan aktivitas yang berisiko, sehingga ada baiknya bagi kamu untuk menggunakan uang dingin atau idle money. Uang dingin adalah uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan apapun. Uang idle ini tidak akan digunakan untuk tujuan misalnya membeli kebutuhan sehari-hari, uang muka (DP) rumah, uang sekolah anak, atau tabungan untuk rencana pernikahan. Secara sederhana, uang ini dapat juga disebut sebagai “uang mati”.

www.elearnmarkets.com/

Alasan menggunakan uang dingin dalam trading saham adalah agar aktivitas trading menjadi lebih tenang secara emosional. Karena kita tahu bahwa seandainya rugi, maka tidak akan mempengaruhi keuangan keluarga. Jadi, dengan psikologis yang lebih tenang, kamu bisa mengambil keputusan dengan lebih baik dan objektif. Dan yang tidak kalah penting adalah hindari penggunaan uang pinjaman (utang) untuk modal bertransaksi di pasar saham.

 

3.       Masuk Investasi Secara Bertahap

Bayangan tingginya keuntungan yang didapat dari pasar saham membuat banyak orang untuk menanamkan dananya dalam jumlah besar sekaligus. Mereka ingin untung cepat dalam jumlah besar. Namun cara ini sebenarnya kurang sesuai dengan prinsip money management yang benar.

Melakukan trading tentu butuh modal. Tapi bagi kamu yang baru memulai trading saham, alangkah baiknya dilakukan secara bertahap dan dalam jumlah yang kecil. Kamu dapat menambah jumlah dana sesuai dengan kemampuan keuanganmu. Dengan tidak memasukkan dana sekaligus, kamu berkesempatan menambah jumlah saham di harga yang lebih murah saat saham tersebut mengalami penurunan.

www.brokerxplorer.com

Penambahan dana juga tergantung pada kemahiranmu dalam trading saham. Jika kamu sudah mulai bisa menghasilkan profit dan meminimalisir risiko dengan modal kecil, kamu bisa mempertimbangkan untuk menambah modal. Misalnya, jika modal trading awalmu Rp5 juta, kamu bisa menambahnya menjadi Rp10 juta, dan kemudian menambahnya lagi menjadi Rp15 juta.

Dengan memulai trading dalam jumlah dana yang kecil, kamu akan dilatih untuk mengendalikan emosimu agar tidak mudah panik dan tidak langsung berspekulasi dalam jumlah besar. Memang, keuntungan dengan masuk secara bertahap relatif lebih kecil dibanding berinvestasi sekaligus. Namun kamu bisa menghindari risiko yang tidak perlu dan terhindar dari emosi yang buruk.

4.       Menentukan Cut Loss (Batas Toleransi)

Cut loss adalah cara paling tepat menghadapi turunnya harga di pasar saham dengan melakukan penutupan posisi untuk menghindari kerugian lebih dalam. Umumnya cut loss dilakukan saat kerugian mencapai 3 – 5 persen per trading.

www.contracts-for-difference.com

Cut loss, meskipun terasa pahit, sangatlah penting dilakukan. Ia mengajarkan kita untuk selalu bersikap disiplin dalam trading. Jangan mempertahankan saham yang sudah loss lebih besar. Apalagi jika saham tersebut tidak memiliki fundamental yang baik, jangan pernah melakukan averaging down. Hal ini untuk mencegah nyangkutnya dana dalam jumlah besar.

Secara teori, cut loss mudah dilakukan. Namun dalam praktiknya sulit, karena melibatkan emosi. Merelakan kerugian bukanlah hal yang secara mental mudah diterima semua orang. Harus dipahami bahwa dengan melakukan cut loss, kamu masih bisa memiliki dana yang bisa kamu gunakan untuk melakukan trading kembali, yang mungkin saja dapat menghasilkan profit. Berbeda jika cut loss tidak dilakukan, uang yang tersisa sudah keburu habis dan tidak bisa lagi melakukan trading untuk mengembalikan kerugian.

 

5.       Menentukan Rasio Risk – Reward

Kamu tentu pernah mendengar istilah profit taking dan cut loss dalam trading saham. Profit taking terjadi ketika trader mengambil keuntungan dengan cara menjual seluruh atau sebagian saham saat harganya lebih tinggi daripada harga beli. Sementara cut loss adalah upaya untuk membatasi kerugian dengan cara menjual saham karena harga saham terus menurun.

Profit taking dan cut loss merupakan bagian dari risk and reward dalam trading saham. Trader yang belum terlalu mahir dalam risk and reward, umumnya bingung kapan harus keluar. Hal inilah yang menyebabkan seseorang gagal dalam melakukan trading.


Kita harus menentukan batas harga terendah yang dapat ditoleransi untuk mencegah kerugian dari anjloknya harga saham. Dan bersamaan dengan menentukan batas risiko, trader juga harus mengetahui apakah risiko yang didapat sebanding dengan potensi keuntungannya atau tidak. Usahakan agar risiko yang ditanggung tidak lebih besar dari peluang keuntungan yang mungkin didapat. Dan besarnya reward ini juga umumnya berbeda bagi tiap trader, tergantung dengan tujuan keuangan.            


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom