Langsung ke konten utama

Ayo Berinvestasi Saham!


Oleh: Cepy Suherman

Hai, sahabat muda! Kali saya mau berbagi sedikit informasi tentang investasi di pasar modal.
Tapi sebelumnya, pernah ga sih kamu kepikiran 5 atau 10 tahun lagi kamu pengen punya apa? pengen beli apa? atau pengen kuliah di mana? Itu semua tentu bisa kamu dapetin kalo kamu punya uang. Memang sih uang bukan segalanya, tapi tanpa uang segalanya malah jadi susah.

Pertanyaannya sekarang, kenapa sih kita harus berinvestasi? Emang apa untungnya? Apalagi investasi di pasar modal, bukankah sangat beresiko? Sebelum saya jawab pertanyaan itu, coba tengok ke belakang, kamu pasti pernah mendengar pepatah "Menabung pangkal kaya".

Memang sih, menabung bisa bikin kamu "kaya". Tapi Pepatah itu mungkin lebih cocok diterapkan di zaman orang tua kita dulu. Sekarang zaman sudah berubah, menabung bukan lagi satu-satunya cara untuk kamu bisa sukses secara finansial.

clark.com

Perlu kamu ketahui, harga barang dan jasa yang kamu konsumsi setiap hari cenderung meningkat setiap tahunnya. Masih ingat kan, bagaimana kenaikan harga BBM memicu kenaikan harga barang lainnya.
Mulai dari sembako, gadget, tarif angkot, sampai biaya pendidikan, semuanya serba naik (terutama tarif angkot, kalo udah naik kayaknya susah banget buat turun, meskipun tarif premium udah turun).

Kenaikan harga yang terjadi secara umum dan berlangsung terus menerus dikenal dengan istilah inflasi. Inilah yang setiap saat bisa menggerogoti daya beli uang kita.

Menabung saja tentu tidak cukup untuk mengalahkan laju inflasi yang besarnya antara 4 sampai 6 persen per tahun. Sekedar informasi, rata-rata bunga tabungan di perbankan hanya sekitar 5 sampai 6 per tahun. Itupun belum dipotong pajak atas bunga dan biaya administrasi yang dibebankan bank kepada nasabahnya. Diperlukan cara lain yang lebih agresif untuk mempertahankan nilai uang kita.

Salah satu cara mempertahankan nilai uang kita atau bahkan mengembangkannya adalah melalui investasi. Banyak pakar keuangan berpendapat bahwa keuntungan dari investasi bisa mengalahkan tingkat inflasi. Investasi sendiri banyak sekali ragamnya, antara lain investasi dalam bentuk emas, properti, surat berharga, dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak bentuk instrumen investasi, surat berharga di pasar modal tentu sangat layak dijadikan salah satu alat untuk berinvestasi. Secara umum ada empat macam surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal antara lain saham, obligasi, derivatif (produk turunan), dan reksadana.
Dari semua instrumen tersebut, saham menjadi instrumen yang paling populer di kalangan para investor.

Post Mobile

Saham adalah tanda penyertaan modal atau pemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan. Artinya kalau kamu punya saham sebuah perusahaan, maka kamu dianggap sebagai salah satu owner (pemilik) perusahaan tersebut.

Untuk memperoleh saham, seorang investor harus membelinya dalam satuan lot (100 lembar). Jadi, besarnya uang yang harus disediakan untuk membeli saham tergantung jumlah saham yang kamu beli dan harga saham itu sendiri.

Sebagai pemilik perusahaan, kamu berhak memperoleh bagian laba perusahaan berupa dividen. Setiap perusahaan biasanya membagikan dividen setiap tahunnya (tentu saja kalau perusahaan tersebut memperoleh laba). Besarnya dividen yang kita peroleh tergantung jumlah saham yang kita miliki dan besarnya laba yang dibagikan perusahaan kepada pemegang sahamnya.

Namun demikian, ada juga perusahaan yang tidak membagikan dividen dan lebih memilih untuk menahan labanya untuk kemudian digunakan sebagai tambahan modal perusahaan.
Bagi para Trader saham, dividen merupakan pemanis dalam berinvestasi. Kebanyakan dari mereka tidak terlalu mengejar dividen karena return-nya yang relatif kecil. Besarnya dividen paling tinggi hanya 5% dari harga sahamnya.

Keuntungan lain yang diperoleh kalau kamu berinvestasi saham adalah capital gain. Keuntungan ini diperoleh jika kamu menjual saham pada saat harganya lebih tinggi dibanding harga beli.

Sebuah perusahaan yang kinerjanya baik, manajemennya solid, serta fundamental bisnisnya kuat, tentu akan diburu para investor. Hal ini tentu dapat mendongkrak harga sahamnya di kemudian hari.
Jika kamu memiliki saham seperti itu dan mengenggamnya dalam waktu yang relatif lama, maka bukan mustahil kamu akan memperoleh capital gain yang sangat tinggi.
Sebagai catatan, saham-saham yang bagus bisa mengalami kenaikan harga lebih dari 20 persen dalam kurun waktu satu tahun. Angka ini jelas melampaui besaran inflasi tahunan. 

 
diskartes.com


Banyak investor yang telah membuktikan bagaimana pasar modal bisa membuat mereka menjadi begitu kuat secara finansial. Salah satunya adalah Warren Buffet, investor kawakan Amerika, yang pernah menjadi orang terkaya sejagat berkat ketepatan investasinya di pasar modal.
Hal ini tentu tidak ia dapatkan dalam waktu singkat. Butuh waktu berpuluh-puluh tahun dan strategi investasi yang akurat untuk bisa menjadikannya seperti saat ini.

Berinvestasi saham bisa sangat menguntungkan, terutama jika kita melakukannya dalam jangka panjang (di atas 3 tahun). Namun ada juga investor yang justru lebih suka berinvestasi dalam jangka pendek.
Begitu nilai sahamnya dianggap sudah menguntungkan, ia pun akan segera menjualnya. Investor yang seperti ini (investor jangka pendek) lebih tepat disebut trader.

Seorang trader biasanya akan memperhatikan setiap pergerakan saham setiap harinya, bahkan mungkin setiap jam. Mereka akan mencari momen yang tepat untuk membeli dan kemudian menjual sahamnya lagi. Hal ini mereka lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan.

Pilihan berinvestasi saham dalam jangka pendek memang sangat berisiko. Risiko yang paling mungkin adalah capital loss, yaitu kerugian yang muncul akibat harga jual saham lebih rendah dibanding harga belinya.

Seorang trader yang kurang beruntung, tak jarang menderita capital loss yang besar karena harga saham yang ia pegang turun hingga belasan persen dalam beberapa hari. Hal ini terjadi karena banyak faktor, di antaranya akibat kinerja perusahaan yang buruk atau kondisi perekonomian yang secara umum sedang merosot dan berdampak pada kinerja sahamnya.

www.marketwatch.com

Diperlukan lebih dari sekedar kemampuan memprediksi untuk bisa menjadi seorang trader.
Paling tidak ada beberapa kemampuan (skill) yang mesti dikuasai seorang trader di antaranya technical analysis dan fundamental analysis (untuk hal ini akan dibahas di lain waktu).
Di samping itu, seorang investor atau trader juga dituntut untuk berani mengambil risiko, karena karakteristik saham yang "high risk high return". Jadi, risiko dan keuntungannya memang sepadan.

Nah, membaca penjelasan tadi, apakah kamu mulai terpikir untuk mulai belajar berinvestasi saham? Yang pasti setiap investasi ada risikonya. Risiko tidak mungkin terhindarkan, tetapi kita bisa mengelolanya. Dengan membaca buku, artikel, berita, atau mengikuti seminar tentang saham, kita dapat mempertajam kemampuan kita dan meminimalisir kerugian yang mungkin timbul.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Saham Murah Menggunakan Margin of Safety

Oleh: Cepy Suherman Tahukah kamu, Warren Buffet pernah berkata bahwa ada tiga kata yang paling penting dalam investasi. Tiga kata tersebut yaitu “ Margin of Safety” . Menurutnya, kata-kata (konsep) tersebut sangatlah penting bagi siapapun yang ingin meraih kesuksesan di pasar modal. tradebrains.in Bagi para value investor , margin of safety menjadi semacam strategi investasi yang wajib dipahami dan dikuasai. Dengan strategi ini, mereka bisa memperoleh saham bagus dengan harga murah, untuk kemudian dijual kembali pada harga yang lebih tinggi. Penasaran dengan strategi investasi yang satu ini? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Margin of Safety Dalam ilmu investasi, margin of safety (MOS) sebenarnya menggambarkan selisih antara harga saham ( market value ) dengan nilai intrinsik ( intrinsic value ) saham tersebut. Margin of safety atau biasa disebut juga dengan “margin pengaman” atau “batas aman” ini, adalah konsep yang dipopulerkan oleh Benjamin

Efficient Market Hypothesis: Sebuah Teori dalam Memahami Perilaku Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Mempelajari pasar modal, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konsep dan teori yang terus dikembangkan. Salah satu “penemuan” terbesar di bidang keuangan (khususnya pasar modal) yaitu dikemukakannya sebuah hipotesis tentang pasar yang efisien ( Efficient Market Hypothesis ). Apakah kamu pernah mendengar hipotesis ini? tradebrains.in Dari sekian banyak teori keuangan, hipotesis pasar efisien dianggap sebagai salah satu teori paling penting yang wajib diketahui semua pelaku pasar modal. Konsepnya yang menarik, telah menjadikan teori ini mendapatkan perhatian yang luar biasa dan terus-menerus diuji di hampir seluruh pasar modal di dunia hingga sekarang. Penasaran, seperti apa hipotesis ini? Yuk kita simak penjelasan berikut ini. Mengenal Efficient Market Hypothesis (EMH) Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikembangkan dari sebuah disertasi seorang ahli keuangan bernama Eugene Fama pada 1960-an, yang kemudian diperkenalkan sec

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Pasar Modal: Alternatif Pendanaan Modal Perusahaan

Oleh: Cepy Suherman Setiap pemilik perusahaan tentu ingin perusahaannya bisa tumbuh besar dan menguntungkan. Namun hal ini tidaklah mudah. Selain strategi dan kerja keras, tak jarang dibutuhkan pula tambahan modal yang mesti disiapkan untuk mencapai tujuan tersebut. www.iexpats.com Untuk bisa berekspansi, perusahaan dapat mengandalkan tiga alternatif sumber pendanaan. Pertama , menggunakan pendanaan internal. Sumber pendanaan ini berasal dari dalam perusahaan. Contohnya adalah laba ditahan ( retained earning ). Laba ditahan adalah bagian laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Besarnya laba ditahan ini tergantung jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu serta ditentukan pula oleh hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai seberapa besar bagian keuntungan yang akan dibagikan. Kedua , mengajukan pinjaman ke bank. Pendanaan seperti ini biasanya disebut dengan debt financing (utang). Dana atau modal yang diperoleh dari bank

Mengenal Trading Indicator Jepang Ichimoku Kinko Hyo

Oleh: Cepy Suherman Saat mendengar istilah “ Ichimoku Kinko Hyo ”, kamu pasti akan mengasosiasikannya dengan negara Jepang. Yup, istilah ini memang diambil dari bahasa Jepang yang merupakan gabungan dari kata “ Ichimoku ” yang artinya sekilas, “ Kinko ” yang berarti keseimbangan, dan “ Hyo ” yang berarti grafik. Jadi secara sederhana Ichimoku Kinko Hyo dapat diartikan sebagai grafik yang menggambarkan keseimbangan sekilas ( equilibrium at a glance ). Pinterest Ichimoku merupakan salah satu trading indicator yang banyak digunakan para trader maupun investor. Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh seorang jurnalis asal Jepang bernama Goichi Hosada pada 1936. Dibutuhkan waktu 20 tahun bagi Goichi Hosada untuk mengembangkan dan menguji indikator ini hingga akhirnya baru dirilis pada 1969 saat ia menulis sebuah buku. videosde.eu Pada awal kemunculannya, Ichimoku hanya digunakan oleh para trader di kawasan Asia. Mereka menggunakan indikator ini dalam

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Modern Portfolio Theory: Panduan dalam Diversifikasi Investasi

Oleh: Cepy Suherman “ Don’t put all your eggs in one basket ” Kamu tentu pernah mendengar pepatah di atas. Dalam dunia investasi, hal ini berarti bahwa sebaiknya kamu tidak menempatkan semua modalmu dalam satu instrumen saja. Karena jika “keranjang” itu jatuh, maka “telur-telurmu” pun akan pecah semua. Tidak semua orang berani menghadapi risiko tinggi saat berinvestasi. Untuk memperoleh hasil optimal dengan risiko yang minimal, salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan diversifikasi. Caranya yaitu dengan menempatkan aset-aset ke berbagai instrumen investasi. live.staticflickr.com Banyak investor pemula yang belum sadar pentingnya melakukan diversifikasi. Padahal strategi ini dapat membantu kita dalam meminimalisir risiko, sekaligus mencapai hasil yang diharapkan. Untuk itu, melalui penjelasan berikut ini kita akan mencari tahu seberapa penting melakukan diversifikasi dalam aktivitas investasi. Pentingnya Diversifikasi Secara se

Mengenal John Maynard Keynes: Sang Bapak Makroekonomi Modern

Oleh: Cepy Suherman Bagi kamu yang kuliah di Fakultas Ekonomi (atau tertarik dengan ilmu ekonomi) mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama tokoh yang satu ini. Yup, dia adalah John Maynard Keynes . Pria yang dinobatkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh abad ke-20 versi Majalah Times ini, merupakan salah satu ekonom yang sangat penulis kagumi sejak lama.  The School of Life YouTube Channel Kehebatan Keynes dalam bidang teori ekonomi, terutama makroekonomi , sudah diakui oleh banyak orang. Pemikirannya telah mempengaruhi, bahkan mengubah berbagai kebijakan ekonomi di banyak negara. Atas prestasinya ini wajar saja jika Majalah The Economist menganggap Keynes sebagai Ekonom Terbesar Inggris abad ke-20. Penarasan siapa John Maynard Keynes sebenarnya? Yuk, simak penjelasan berikut. Siapa itu John Maynard Keynes? John Maynard Keynes lahir pada 5 Juni 1883 di Cambridge, Inggris. Ia merupakan putra dari John Neville Keynes , seorang dosen filsafat dan ekonom