Langsung ke konten utama

Postingan

Mengukur Kinerja Reksadana dengan Indikator Kuantitatif

Oleh: Cepy Suherman Setiap orang tentu ingin memperoleh keuntungan saat berinvestasi di reksadana. Untuk mencapai hal tersebut, seorang investor biasanya akan mengamati dan melakukan review atas produk-produk reksadana yang akan mereka beli. Cara paling gampang yaitu dengan menilai reksadana berdasarkan tingkat keuntungan ( return ) dengan melihat grafik perkembangan Nilai Aktiva Bersih dari waktu ke waktu. i.ytimg.com Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur kinerja suatu produk reksadana. Salah satunya melalui pendekatan kuantitatif dengan bermacam indikator. Penggunaan indikator ini dapat membantu investor untuk mencari produk-produk reksadana yang dapat menghasilkan return yang optimal dengan risiko yang terukur. Dan investor tentunya menginginkan memiliki produk reksadana yang menghasilkan return tinggi dengan risiko rendah. Menilai kinerja reksadana hanya dari tingkat keuntungannya saja memang memiliki banyak kelemahan. Untuk itu diperlukan beberapa indi

Mengenal Fenomena “Black Swan” di Dunia Finansial

Oleh: Cepy Suherman Tidak selamanya kondisi ekonomi berjalan mulus. Ada kalanya muncul peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi di luar dugaan, sehingga menimbulkan guncangan di pasar finansial, termasuk bursa saham. Di dunia finansial, kejadian menggemparkan ini dikenal dengan istilah “ Black Swan ”. Istilah yang secara sederhana diartikan sebagai sebuah “kejutan” ini tentu saja berdampak besar, termasuk bagi kita yang sedang berinvestasi di pasar modal. greatawakeningreport.com Lalu mengapa kejadian ini disebut Black Swan ? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini. Mengapa Disebut Black Swan ? Black Swan merupakan sebuah istilah yang menggambarkan suatu kejadian tidak normal yang terjadi di luar perkiraan dan berdampak sangat besar (sebagian bersifat merusak). Istilah “ Black Swan ” sendiri berasal dari abad ke-17. Saat itu bangsa Eropa beranggapan bahwa semua angsa berwarna putih. Mereka tidak percaya hingga kemudian benar-benar melihat langsung ang

Penerapan Ekonometrika Keuangan dalam Aktivitas Trading di Pasar Modal

Oleh: Cepy Suherman Sebelum melakukan trading, para trader umumnya melakukan analisis terhadap surat berharga (efek) yang akan mereka beli, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam analisis kualitatif, para trader akan mengamati model bisnis suatu perusahaan, manajemen, keunggulan kompetitif, corporate governance , regulasi, hingga pertumbuhan industri. Di sisi lain, analisis kuantitatif dilakukan dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan ini akan diketahui mengenai nilai aset, kewajiban, kepemilikan modal, hingga proyeksi laba di masa yang akan datang. londontradinginstitute.com Salah satu metode kuantitatif yang cukup banyak dipakai dalam trading saham yaitu melalui Pemodelan Ekonometrika ( econometric modeling ). Salah satu kelebihan metode ekonometrika ini yaitu kemampuannya untuk melakukan peramalan ( forecasting ) dengan derajat probabilitas tertentu. Dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, peramalan melalui meto

Mengumpulkan Cuan Saham Melalui Metode Scalping

Oleh: Cepy Suherman Tidak semua orang mempunyai kesabaran mau menunggu hasil investasi dalam kurun waktu cukup lama. Banyak di antara para trader yang justru lebih menginginkan meraih cuan dalam waktu sesingkat mungkin, bahkan dalam hitungan menit. Tipe trader seperti ini umumnya hanya berinvestasi dalam waktu yang sangat singkat, namun dengan frekuensi trading yang tinggi. www.cryptonewsz.com Salah satu metode yang bisa digunakan untuk meraih cuan dalam jangka pendek yaitu melalui teknik dan strategi Scalping . Teknik yang sangat populer di dunia pasar modal ini telah banyak “menghipnotis” para trader untuk bisa meraih cuan secepat mungkin. Mereka yang pertama kali bisa untung dengan strategi ini biasanya merasa penasaran dan ketagihan untuk melakukannya lagi. Nah, penasaran kan seperti apa teknik Scalping itu? Yuk, simak penjelasan berikut ini. Sedikit Demi Sedikit, Lama-Lama Menjadi Bukit Kamu tentunya sudah tidak asing lagi dengan kalimat peribahasa di