Langsung ke konten utama

Postingan

Apakah Utang Luar Negeri Indonesia Sudah Mengkhawatirkan?

Oleh: Cepy Suherman Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata "Utang"? Mungkin akan ada banyak jawaban. Yang pasti punya utang itu ga enak, betul tidak? Bicara masalah utang, hampir semua orang pernah berutang. Tidak hanya perorangan atau perusahaan, bahkan lembaga negara pun punya utang, termasuk negara kita. Jumlahnya ga tanggung-tanggung, mencapai ribuan trilyun. Sampai dengan tahun 2018, besaran Utang Luar Negeri Indonesia mencapai sekitar 360 milyar dolar AS. Nilai ini setara dengan Rp4.700 trilyun. Sebuah angka yang tentunya sangat besar, sehingga wajar jika banyak orang menganggap hal ini sudah mengkhawatirkan. Tapi apakah sedemikian mengkhawatirkan? Pada dasarnya ngutang itu boleh, asal sanggup bayar. Dan yang tidak kalah penting adalah utang luar negeri mesti digunakan untuk hal-hal yang produktif. Tentu saja sebuah utang bisa dikatakan produktif jika utang tersebut dapat mendorong pembangunan, menambah lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyara

Ayo Berinvestasi Saham!

Oleh: Cepy Suherman Hai, sahabat muda! Kali saya mau berbagi sedikit informasi tentang investasi di pasar modal. Tapi sebelumnya, pernah ga sih kamu kepikiran 5 atau 10 tahun lagi kamu pengen punya apa? pengen beli apa? atau pengen kuliah di mana? Itu semua tentu bisa kamu dapetin kalo kamu punya uang. Memang sih uang bukan segalanya, tapi tanpa uang segalanya malah jadi susah. Pertanyaannya sekarang, kenapa sih kita harus berinvestasi? Emang apa untungnya? Apalagi investasi di pasar modal, bukankah sangat beresiko? Sebelum saya jawab pertanyaan itu, coba tengok ke belakang, kamu pasti pernah mendengar pepatah "Menabung pangkal kaya". Memang sih, menabung bisa bikin kamu "kaya". Tapi Pepatah itu mungkin lebih cocok diterapkan di zaman orang tua kita dulu. Sekarang zaman sudah berubah, menabung bukan lagi satu-satunya cara untuk kamu bisa sukses secara finansial. clark.com Perlu kamu ketahui, harga barang dan jasa yang kamu konsumsi setiap h